Perusahaan hosting di Indonesia sudah lama mencari colocation. Layanan colocation server dekat saya digunakan oleh perusahaan besar untuk menyimpan data mereka. Ini dilakukan dalam perangkat keras yang mereka miliki dan dikelola oleh para insinyur TI. Walaupun membeli hardware ini mahal, perusahaan besar tidak akan kehilangan data penting jika hardware yang mereka beli memiliki kualitas yang buruk. Sesuai dengan kebutuhan mereka, host dapat mengonfigurasi firewall mereka dan menginstal perangkat lunak lain. Pusat colocation hanya akan menyediakan layanan dukungan yang diperlukan dan dasar untuk server. Mereka termasuk pembangkit listrik yang cukup kuat untuk mengoperasikan server dan sistem pendingin udara yang mencegah mesin menjadi terlalu panas.
Harga Colocation
Pusat colocation memiliki harga yang berbeda untuk server. Di Indonesia, rata-rata biaya kolokasi adalah antara US$80-$150 per bulan. Kisaran harga tergantung pada layanan yang ingin Anda gunakan. Layanan tambahan, seperti permintaan alamat IP atau layanan jarak jauh tidak termasuk dalam harga ini. Layanan tambahan membutuhkan anggaran bulanan tambahan antara $40 dan $100. Membandingkan beberapa pusat layanan akan membantu Anda menemukan solusi yang hemat biaya dan layanan yang andal. Perkiraan harga ini dapat bervariasi tergantung pada kota. Di kota-kota industri besar, seperti Jakarta dan Semarang atau Surabaya, biaya kolokasi mungkin sedikit lebih mahal daripada di lokasi lain. Itu karena tingginya permintaan dan lingkungan yang kompetitif untuk bisnis industri.
Mereka akan memiliki rak untuk menyimpan server. Keamanan dan teknisi memantau dan memelihara rak ini. Selain penyimpanan, pusat ini menyediakan catu daya hingga 400VA. Konsumsi daya tambahan dapat diisi setiap bulan. Beberapa pusat colocation menyediakan PSU 450 W untuk penggunaan umum listrik 200W – 400W. Biaya ditambahkan untuk setiap kelebihan 100W. Ini termasuk UPS online yang terletak di pusat dan generator cadangan diesel.